Jika kamu mencintai seseorang, cintailah dia apa adanya. Bukan karena kamu ingin menjadi seperti yang kamu inginkan, karena sesungguhnya kamu hanya mencintai cerminan diri kamu pada dirinya.

Tuesday, December 25, 2012

Setiap Persalinan Harus Ditolong oleh Tenaga Kesehatan


Mengapa setiap persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan?
  • Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam membantu persalinan, sehingga keselamatan ibu dan bayi lebih terjamin
  • Apabila terjadi kelainan, akan cepat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke Puskesmas atau rumah sakit
  • Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan peralatan yang aman, bersih dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.

Apa saja tanda-tanda persalinan itu?
  • Ibu mengalami mulas-mulas yang timbulnya semakin sering dan semakin kuat.
  • Rahim terasa kencang bila diraba, terutama pada saat mulas.
  • Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir.
  • Pecahnya selaput ketuban dengan ditandai keluarnya cairan ketuban yang berwarna jernih dari jalan lahir.
  •  Merasa seperti mau buang air besar.

Apa saja tanda-tanda bahaya persalinan?
  •  Bayi tidak lahir daam 12 jam sejak terasa mulas.
  •  Keluar darah dari jalan lahir sebelum melahirkan.
  • Tali pusat atau tangan/kaki bayi keluar terlebih dahulu dari jalan lahir.
  • Ibu tidak mau mengejan.
  •  Ibu mengalami kejang-kejang.
  • Air ketuban keruh dan berbau.
  • Air ketuban keluar dari jalan lahir sebelum merasa mulas.
  • Setelah bayi lahir, ari-ari tidak keluar.
  • Ibu gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat.
  • Keluar banyak darah setelah bayi lahir.

Apa peran keluarga untuk mendukung persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan?
  • Ingatkan ibu hamil untuk memeriksakan kehamilan dan meminta persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.
  • Bila ada salah satu tanda persalinan, segera hubungi bidan/dokter. Usahakan kencing sesering mungkin dan banyak berjalan bila masih memungkinkan.
  • Bila ada tanda bahaya persalinan, ibu harus segera dibawa ke rumah sakit
  • Setelah bersalin, ibu diingatkan untuk memeriksakan kesehatannya dan bayi ke tenaga kesehatan (bidan/dokter) sedikitnya tiga kali selama masa nifas (40 hari setelah bersalin) supaya ibu dan bayi yang baru dilahirkan tetap sehat.
  • Menyiapkan biaya persalinan atau tabungan ibu bersalin. 


STOP BABS (Buang Air Besar Sembarangan)


Sampai saat ini, diperkirakan sekitar 47% masyarakat Indonesia masih buang air besar sembarangan, ada yang berperilaku buang air besar ke sungai, kebon, sawah, kolam dan tempat-tempat terbuka lainnya. Perilaku seperti tersebut jelas sangat merugikan kondisi kesehatan masyarakat, karena tinja atau kotoran manusia merupakan media sebagai tempat berkembang dan berinduknya bibit penyakit menular (misal kuman/bakteri, virus dan cacing). Apabila tinja tersebut dibuang di sembarang tempat, misal kebon, kolam, sungai, dll maka bibit penyakit tersebut akan menyebar luas ke lingkungan, dan akhirnya akan masuk dalam tubuh manusia, dan berisiko menimbulakan penyakit pada seseorang dan bahkan menjadi wabah penyakit pada masyarakat yang lebih luas, seperti diare. Tahun 2006 sebesar 423 per 1000 penduduk terserang diare dengan angka kematian sebesar 2,52 %.
Berbagai alasan digunakan oleh masyarakat untuk buang air besar sembarangan, antara lain anggapan bahwa membangun jamban itu mahal, lebih enak BAB di sungai, tinja dapat untuk pakan ikan, dan lain-lain yang akhirnya dibungkus sebagai alasan karena kebiasaan sejak dulu, sejak anak-anak, sejak nenek moyang, dan sampai saat ini tidak mengalami gangguan kesehatan.
Alasan dan kebiasaan tersebut harus diluruskan dan dirubah karena akibat kebiasaan yang tidak mendukung pola hidup bersih dan sehat jelas-jelas akan memperbesar masalah kesehatan. Di pihak lain bilamana masyarakat berperilaku higienis, dengan membuang air besar pada temapt yang benar, sesuai dengan kaidah kesehatan, hal tersebut akan dapat mencegah dan menurunkan kasus-kasus penyakit menular. Dalam kejadian diare misalnya, dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap sanitasi dasar, dalam hal ini meningkatkan jamban keluarga, akan dapat menurunkan kejadian diare sebesar 32%.
Stop buang air besar sembarangan (STOP BABS) akan memberikan manfaat dalam hal-hal sebagai berikut:
1.      Menjaga lingkungan menjadi bersih, sehat, nyaman dan tidak berbau.
2.    Tidak mencemari sumber air yang dapat dijadikan sebagai air baku air minum atau air untuk kegiatan sehari-hari lainya seperti mandi, cuci, dll.
3.  Tidak mengundang serangga dan binatang yang dapat menyebarluaskan bibit penyakit, sehingga dapat emncegah penyakit menular.

KUCING AJA BAB DI JAMBAN, MASA MANUSIA????

Penyakit Malaria

Malaria adalah suatu penyakit menular yang banyak diderita oleh penduduk di daerah tropis dan subtropis. Penyakit tersebut semula banyak ditemukan di daerah rawa-rawa dan dikira disebabkan oleh udara rawa yang buruk sehingga dikenal sebagai malaria (mal = jelek; aria = udara). Seiring berkembangnya teknologi kedokteran, pendapat itu dimentahkan oleh berbagai data mutakhir.
Berikut ini adalah sedikit materi tentang penyakit malaria. Semoga bermanfaat.
Penyakit Malaria

Wednesday, December 19, 2012

Demam Berdarah Dengue (DBD)

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan satu dari beberapa penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan, terutama di negara yang beriklim tropis dan negara berkembang seperti Indonesia. Penyakit DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes sp. Nyamuk ini bersifat antropofilik yang berarti lebih menyukai menghisap darah manusia dibanding darah hewan.

Gambar virus dengue

Gambar Aedes aegypti